Rabu, 12 Mei 2010

Bali Terancam Kehilangan 12.000 Wisatawan Jepang


Kebangkrutan yang melanda Japan Airlines (JAL) akan berimbas ke Bali. Salah satunya, penutupan jalur penerbangan langsung JAL dari Jepang ke Bali dan sebaliknya.

"JAL akan menutup jalur Bali-Jepang mulai 1 Oktober 2010. Dengan penutupan ini, Bali akan kehilangan 400 wisatawan Jepang per hari," ujar GM PT. Angkasa Pura I Bandara Ngurah
Rai Heru Legowo, Senin (10/5).Ia menambahkan, selama ini JAL membawa 400 penumpang per hari atau 12.000 per bulan. Adanya penutupan ini juga berimbas pada berkurangnya pemasukan di bandara Ngurah
Rai.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah imbas terhadap industri pariwisata Bali.

Selama ini Jepang merupakan pasar besar bagi pariwisata Bali dilihat dari jumlah wisatawan maupun ekspor produk kerajinannya.

Diperkirakan penutupan jalur penerbangan dan bangkrutnya JAL juga imbas dari resesi ekonomi global.

Namun Heru yakin penutupan jalur ini tidak mengubah minat wisatawan asing menjadikan Bali sebagai destinasi favorit.

"Mulai Juni 2010 akan ada beberapa penerbangan yang berencana menambah jumlah penerbangannya ke Bali," tandasnya.

Ia mengatakan kebanyakan maskapai penerbangan yang menambah jadwal tersebut menerbangi rute Bali-Australia.

Dua maskapai yang sudah pasti adalah Airasia dan Strategic Airlines. Keduanya sama-sama akan menambah satu penerbangan dari Denpasar ke Perth.

Dengan penambahan ini, Strategic Airlines, akan memiliki 3 kali penerbangan per minggunya.

September 2010 akan ada juga penerbangan harian dari Denpasar ke Darwin yang dioperasikan Pacific Blue. Sebelumnya, maskapai dari Australia ini memiliki jadwal 4
kali seminggu.

Desember 2010 Cebu Airlines akan membuka rute baru
Denpasar-Manila dengan jadwal penerbangan sebanyak 3 kali per minggu.

Awal tahun 2011, Vietnam Airlines yang akan membuka jalur penerbangan barunya Denpasar - Ho Chi Min dengan jadwal 3 kali seminggu. (dub)

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com